Sabtu, 05 November 2016
Hadits Tentang Waktu
Waktu adalah bagian dari struktur dasar dari alam semesta, sebuah dimensi di mana peristiwa terjadi secara berurutan. Waktu merupakan suatu dimensi di mana terjadi peristiwa yang dapat dialami dari masa lalu melalui masa kini ke masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian dan interval. Waktu telah lama menjadi subjek utama penelitian dalam agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan.. Namun demikian, berbagai bidang seperti bisnis, industri, olahraga, ilmu pengetahuan, musik, tari, dan teater hidup semua menggabungkan beberapa gagasan waktu ke dalam sistem masing-masing pengukuran.Berikut hadits tentang waktu :
1. Hadits Riwayar Bukhari
وعن ابن عمر – رضي الله عنهما- قال: أخذ رسول الله صلى الله عليه و سلم بمنكبي فقال: كن في الدنيا كأنك غريب، أو عابر سبيل وكان ابن عمر – رضي الله عنهما – يقول: إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك. رواه البخاري.
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.”
Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhari)
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ , أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Hiduplah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara.” (HR. Bukhari)
2. Hadits dari Fathurl Bariy
“Ath-Thibiy menyatakan, bahwa Rasulullah memisalkan orang yang hidup di dunia dengan orang gharib yang tidak memiliki tempat berbaring dan tempat tinggal. Lalu Rasul mengatakan lebih lagi yaitu memisalkan seorang pengembara. Orang asing dapat tinggal di negeri asing. Hal ini tentu berbeda dengan dengan seorang pengembara yang hendak ke negeri jauh karena di kanan kirinya terdapat lembah dan melewati padang pasir menyengsarakan dan perampok. Orang ini tidak tinggal kecuali hanya sebentar.
3. Hadits Riwayat Tirmidzi
مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“Apa peduliku dengan dunia? Tidakkah aku tinggal di dunia hanya seperti musafir yang berteduh di bahwa pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.”
4. Hadits Riwayat Bukhari
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
“Dunia itu akan pergi menjauh sementara akhirat akan lebih mendekat. Dunia dan akhirat memiliki anak, maka jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Di dunia adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan. Sementara di akhirat adalah hari perhitungan dan bukan hari beramal.”
5. Hadits Riwayat Al-Hakim
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum tiba waktu sakitmu, (3) Waktu kayamu sebelum datang waktu kefakiranmu, (4) Waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (5) Waktu hidupmu sebelum datang waktu matimu,
“Ketahuilah lima hal yaitu waktu muda, waktu sehat, waktu luang, masa kaya, dan waktu ketika hidup. Barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar